Entri Populer

Rabu, 19 Juni 2013

TANDA-TANDA SEBELUM DATANGNYA KEMATIAN

Allah telah memberi tanda kematian seorang muslim sejak 100 hari, 40 hari, 7 hari, 3 hari dan 1 hari menjelang kematian.

Tanda 100 hari menjelang ajal :
Selepas waktu Ashar (Di waktu Ashar karena pergantian dari terang ke gelap), kita merasa dari ujung rambut sampai kaki menggigil, getaran yang sangat kuat, lain dari biasanya, Bagi yang menyadarinya akan terasa indah di hati, namun yang tidak menyadari, tidak ada pengaruh apa-apa.

Tanda 40 hari menjelang kematian :
Selepas Ashar, jantung berdenyut-denyut. Daun yang bertuliskan nama kita di lauh mahfudz akan gugur. Malaikat maut akan mengambil daun kita dan mulai mengikuti perjalanan kita sepanjang hari.

Tanda 7 hari menjlang ajal :
Akan diuji dengan sakit, Orang sakit biasanya tidak selera makan. Tapi dengan sakit ini tiba-tiba menjadi berselera meminta makanan ini dan itu.

Tanda 3 hari menjelang ajal :
Terasa denyutan ditengah dahi. Jika tanda ini dirasa, maka berpuasalah kita, agar perut kita tidak banyak najis dan memudahkan urusan orang yang memandikan kita nanti.

Tanda 1 hari sebelum kematian :
Di waktu Ashar, kita merasa 1 denyutan di ubun-ubun, menandakan kita tidak sempet menemui Ashar besok harinya.
Bagi yang khusnul khotimah akan merasa sejuk di bagian pusar, kemudian ke pinggang lalu ketenggorokan, maka dalam kondisi ini hendaklah kita mengucapkan 2 kalimat syahadat.

Sahabatku yang budiman, subhanAllah, Imam Al-Ghazali, mengetahui kematiannya. Beliau menyiapkan sendiri keperluannya, beliau sudah mandi dan wudhu, meng-kafani dirinya, kecuali bagian wajah yang belum ditutup. Beliau memanggil saudaranya Imam Ahmad untuk menutup wajahnya. SubhanAllah. Malaikat maut akan menampakkan diri pada orang-orang yang terpilih. Dan semoga kita menjadi hamba yang terpilih dan siap menerima kematian kapanpun dan di manapun kita berada. Aamiin.

MALAM NISFU SYA`BAN

Malam Nisfu sya’ban adalah malam ditentukannya hal hal yg penting dalam kehidupan kita oleh Allah Ta`ala, seperti rezeki, jodoh , maut dan lain-lain, walaupun ikhtilaf ulama, ada yang mengatakan di malam lailatul qadr

Rasulullah saw bersabda : Bila datang malam nisfu sya`ban , Allah SWT memeriksa setiap hamba-hamba-Nya, dan mengampuni seluruh dosa hamba-Nya kecuali yang menduakan Allah dan orang yang berhati jahat (Shahih Ibn Khuzaimah no. 5665) dalam riwayat lain
orang yg suka iri dan dengki/pemfitnah. (Shahih Ibn Hibban hadits no.5667), (Mawarid Dhamaan hadits No.1980) (Sunan Tirmidzi hadits no.739)

Dalam tafsir AL-Imam Qurtubi ada 5 golongan yang tidak mendapat ampunan Allah SWT yaitu penyihir, dukun,anak yang durhaka terhadap ayah bunda, pezina dan pemabuk
Malam nisfu sya`ban di mulai di waktu magrib dan di malam itu saja , perbanyaklah berdo`a dan beribadah.
Do`a doa yang diminta biasanya dipanjangkan usia dalam ketaatan kepada Allah SWT, diampuni segala dosa dan di wafatkan di dalam khusnul khatimah.

Berkata Imam Syafi’i : Telah sampai berita kepada kami bahwa doa akan di Kabul di lima malam, malam jum’at, malam 2 hari raya, dan Awal Rajab Dan Nifsu Sya’ban.

. Berkata Imam Ibnu Haj dalam kitabnya Al-Madkhol juz 1 hal 257 :

Fasl malam nishfu sya’ban Kesimpulannya “Malam Nishfu sya’ban meskipun bukan malam lailatul qodar akan tetapi adalah malam ya ng mempunyai keutamaan yang sangat agung dan kebaikan yang sangat banyak.

Ulama salaf mengagungkannyaserta bersungguh-sungguh dalam menyambut kedatangannnya.

Dan tidak datang malam Nishfu sya’ban kepada mereka kecuali mereka sudah siap menghidupkannyaseperti yang telah diketahui dari mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang mengagungkan syiar Alloh

Para Shalafunasholehseperti Imam Syafi`i rhm membaca surah yasin tiga kali ,dan sangat baik mengikuti para shalafunasholih

Cara menghidupkan malam Nishfu Sya’ban adalah dengan memperbanyak amal-amal yang diajarkan oleh Rosulullah SAW seperti melakukan sholat sunnah hajat, sholat sunnah tasbih, sholat sunnah witir atau dengan bersholawat, berdzikir, beristighfar dan membaca Al-Qur’an atau membaca ilmu yang menjadikan kita semakin dekat kepada Alloh SWT

“Allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammad nuuri-kas saari wa madaadikal jaari wajma’nii bihi fi kulli athwaari wa ‘ala alihi wa shahbihi yannuur”



Source : Facebook

Rabu, 12 Juni 2013

CARA MENSUCIKAN DIRI SETELAH MELAKUKAN ZINA (Kisah Sahabat Rasulullah)

Suatu hari, Rasulullah sedang duduk di dalam masjid bersama para sahabat. Tiba-tiba datanglah seorang wanita yang kemudian masuk ke dalam masjid. Dengan ketakutan, wanita tersebut mengaku kepada Rasulullah bahwa dia telah berzina. Mendengar hal itu, memerahlah wajah Rasulullah SAW seperti hampir meneteskan darah. Kemudian beliau bersabda kepadanya, Pergilah, hingga engkau melahirkan anakmu.

Sembilan bulan berlalu, wanita itu akhirnya melahirkan. Dihari pertama nifasnya, dia datang kembali membawa anaknya, dan berkata kepada Rasulullah SAW: Wahai Rasulullah, sucikanlah aku dari dosa zina
Rasulullah melihat kepada anak wanita tersebut, dan bersabda: Pulanglah, susuilah dia, maka jika engkau telah menyapihnya, kembalilah kepadaku.

Dengan sedih, wanita itu akhirnya kembali lagi kerumahnya.

Tiga tahun lebih berlalu, namun si wanita tetap tidak berubah pikiran. Dia datang kembali kepada Rasulullah untuk bertaubat. Dia berkata: Wahai Rasulullah, aku telah menyapihnya, maka sucikanlah aku!

Rasulullah SAW bersabda kembali kepada semua yang hadir disana, Siapa yang mengurusi anak ini, maka dia adalah temanku di surga

Sesaat kemudian beliau memerintahkan agar wanita tersebut dirajam. Setelah wanita tersebut meninggal, beliaupun menshalatinya.

Melihat hal tersebut, umar Bin Khatab merasa sangat heran sekali. Beliau berkata: Engkau menshalatinya wahai Nabi Allah, sungguh dia telah berzina!.

Rasulullah kembali bersabda: Sungguh dia telah bertaubat dengan satu taubat, yang seandainya taubatnya itu dibagikan kepada 70 orang dari penduduk Madinah, maka taubat itu akan mencukupinya. Apakah engkau mendapati sebuah taubat yang lebih utama dari pengorbanan dirinya untuk Allah? (HR. Ahmad)

Semoga Bermanfaat Untuk Kita Semua

Catatan : ini menunjukan, Bahwa Dosa berzina tak akan Hilang kecuali dengan Cara seperti Rasulullah,Jika Dosa berzina Bebas dengan Cara bertaubat, maka Sudah jelas Rasulullah juga tidak akan menghukum Rajam pada wanita tersebut.. Tak Cukup Hanya membaca istighfar,tak Cukup Hanya bertaubat.
Tetapi Cukup dengan Hukuman seperti di atas,jika pezina itu Adalah Muhson ( sudah menikah ),maka Hukumannya adalah Rajam sampai ajalnya seperti Hadits di atas,jika pezina itu Ghoir Muhson ( belum menikah ) maka Hukumannya Di Cambuk dengan 100 kali Cambukan.

Wallahu a'lam



Source : Facebook